Keberadaan pantun menjadi sangat penting untuk membuka sesi pidato baik itu yang bersifat formal ataupun informal. Karena ini bisa menjadi menarik perhatian bagi para audiens atau pendengar ketika mereka mendapati bahwa orator sedang membacakan pantun
Pantun yang dibicarakan disini dalam pantun empat baris yang biasanya memiliki keterkaitan dengan isi pidato yang akan disampaikan. Seringkali kita bingung, untuk memilih dan merangkum kata-kata mutiara dan pantun tersebut
Tapi kalian jangan khawatir, karena kamu akan mendapatkan beberapa referensi dan juga ide menarik mengenai pantun yang bisa kamu buat untuk opening suatu pidato. Penasaran? yuk mari kepoin dibawah ini.
Selamat pagi puan dan tuan,
Jangan lupa sarapan pagi,
Selamat menikmati kami ucapkan,
Moga diiring restu Ilahi.
Potong kayu bakar pemasak nasi,
Nasi dimasak di atas tungku,
Kedatanganmu sudah lama dinanti,
Banyak yang telah menahan rindu.
Budak bujang berjalan kaki,
Budak kecil naik sepeda,
Lama nian sejak menanti,
Akhirnya kita bertemu jua.
Budak gembala pergi ke ladang,
Sembari menggiring seekor sapi,
Sungguh aku sangatlah senang,
Dengan sambutan meriah ini.
Subuh hari meminum wedang,
Celupkan pakai sekeping roti,
Bagaimana hati tak riang,
Sambutannya keren sekali.
Pergi ke Balikpapan,
Bertemu dengan orang Palembang,
Terima kasih aku haturkan,
Untuk pantun kedatangan.
Budak gadis nan cantik jelita,
Dipinang pria dari seberang Desa,
Salam kalian saya terima,
Terima juga lah salam saya.
Jangan ayun emas di dulang,
Emas jatuh tidak terhalang,
Rasa lelah menjadi hilang,
Dengar alunan selamat datang.
Berkedip cahaya si kunang,
Terangkan malam gelap sepi,
Terima kasih aku ucapkan,
Atas sambutan yang meriah ini.
Dinding lapuk dimakan rayap,
Rayap menjalar di atas atap,
Tak banyak kata yang bisa terucap,
Terima kasih yang besar dan segala harap.
Jangan senang dahulu,
Bila belum sakit dilawan,
Hati segan merasa malu,
Penyambutan penuh kemewahan.
Burung terbang pakai sayap,
Lincah berenang si Budak ikan,
Terima kasih yang besar terucap,
Untuk puan tuan budiman.
Ke Medan mengadu asa,
Tiba di sana hari rabu,
Sembah datang kuterima,
Sambut sembah dariku.
Burung elang menerkam mangsa,
Mangsa diterkam di tepi sawah,
Ini hari pertama kita,
Dalam satu atap sekolah.
Tampan ganteng Budak pak lurah,
Merantau ke negeri sebelah,
Jangan malu jangan resah,
Kami menyambut dengan ramah.
Pariaman punya Gondariah,
Sebelahnya ada Pantai Kata
Tetap tenang dan senyumlah,
Kami menerima dengan gembira.
Potong kayu buatlah sampan,
Kikis kayu terlebih dahulu,
Selamat datang kami ucapkan,
Untuk kalian siswa baru.
Tinggi si pohon pinang,
Pinang dijual di hari senin,
Selama bergabung kami haturkan,
Semoga kekeluargaan tetap terjalin.
Ambil tuai panenlah padi,
Beras dimasak jadi nasi,
Selamat datang adik kami,
Di sekolah yang baru ini.
Kain lembut terbuat sutra,
Di pakai Budak desa,
Selamat datang di tempat tercinta,
Semoga betah dengan yang ada.
Budak kecil mandi di kali,
Mencari belut di sawah,
Padamu tamu kami,
Jangan sungkan jangan gelisah.
Pelan jalannya si biri,
Memakan rumput ke lahan,
Padamu bapak menteri,
Salam manis kami mulakan.
Kalau tuan berbudi bahasa,
Cobalah tebak di dalam peti,
Wahai pahlawan tanpa tanda jasa,
Selamat datang di sekolah kami.
Mengiring sapi di terik,
Di mahoni singgah dahulu,
Jangan letih dalam mendidik,
Kedatanganmu kami tunggu.
Besar rimbun kayu gaharu,
Budak rumput dimakan sapi,
Selamat datang guru baru,
Semoga betah di sekolah kami (www.sibakua.com)
Ada baju di dalam lemari,
Baju dipakai untuk ke pesta,
Selamat berjumpa pahlawan kami,
Semoga kisah manis tercipta.
Bulan purnama si terang bulan,
Budak bujang bernyanyi syahdu,
Puji syukur kami ucapkan,
Kedatanganmu hai guru baru.
Sedang batangnya pohon mahoni,
Ambil pikas sejukkan diri,
Sungguh senang hati kami,
Atas kedatangan mengajar disini.
Budak sekolah menulis puisi,
Puisi tugas dari guru,
Selamat bergabung di sini,
Kami menanti saluran ilmumu.
Hijau-hijau si daun pandan,
Pandan dipetik di siang hari,
Terima kasih atas kerelaan,
Untuk mengajar kami disini.
Buah nangka banyak getah,
Jangan gosokkan ke batu akik,
Semoga senang semoga betah,
Kami murid yang baik-baik.
Gadis jawa memangĀ ayu,
Sapu halaman bertangkai bambu,
Teruslah untuk berbagi ilmu,
Untuk masa depan yang sangat perlu.