Burung kedasih merupakan jenis burung yang memiliki habitat asli di hutan. Burung dengan nama latin Cuculus merulinus ini memiliki banyak image negatif di dalam kehidupan masyarakat dari berbagai daerah di Tanah Air.
Bahkan, burung kedasih sering dicap sebagai burung kematian yang jahat. Lantas, apakah yang mendasari stereotipe ini, dan apakah ada alasan logis di baliknya? Simak penjelasannya di artikel ini seperti yang dilansir dari kacer.co.id.
Hal yang Membuat Kedasih Dicap sebagai Burung yang Jahat
Bukan tanpa alasan, berikut adalah sejumah hal yang membuat burung ini dicap sebagai burung yang jahat dan licik:
- Indukan kedasih malas membuat sarang
Bukannya membangun sarang untuk bertelur, induk burung kedasih yang siap bertelur akan segera mencari sarang burung lain untuk bertelur.
Tak hanya berhenti disitu, burung ini bahkan tak segan membuang telur-telur yang sudah ada di dalam sarang tersebut. Hal ini lah yang membuat burung kedasih dianggap sebagai parasit.
- Tak mau merawat anak-anaknya
Tak hanya enggan membuat sarang, burung kedasih juga enggan merawat anak-anaknya.
Ketika sudah bertelur di sarang burung lain, burung kedasih akan meninggalkan telur-telur tersebut dan membiarkan si pemilik sarang untuk mengerami hingga menetas, dan bahkan memberi makan anakaan kedasih tersebut.
- Sudah licik sejak menetas
Sifat jahat burung kedasih dianggap sudah ada bahkan sejak mereka baru saja menetas.
Bagaimana tidak, anakan kedasih yang baru menetas di sarang burung lain ini akan berusaha untuk menjatuhkan telur-telur lain satu per satu sampai hanya menyisakan anakan kedasih tersebut saja.
- Bersifat rakus
Tak hanya bersikap jahat dengan menjatuhkan telur-telur lain yang memang menjadi pemilik asli dari sarang yang ia tempati, anakan burung kedasih juga sangat rakus ketika makan.
Burung parasit ini akan memakan seluruh makanan yang disediakan oleh si induk asuh tanpa ada sisa. Hal ini membuatnya cepat tumbuh besar, agar bisa lebih cepat meninggalkan sarang yang dimiliki si induk palsu.
- Merusak kicauan burung lain
Orang-orang tak mau memelihara memelihara burung kedasih bersamaan dengan burung jenis lain.
Hal ini karena kicauan burung kedasih dianggap bisa merusak kemerduan kicauan burung lain.
- Dianggap sebagai pertanda kematian
Walaupun ini adalah mitos, banyak orang yang menganggap bahwa kehadiran atau bahkan kicauan dari burung kedasih sebagai pertanda kematian atau [enyalit yang akan segera terjadi.
Tak hanya kematian dan penyakit, kehadirannya juga dianggap sebagai tanda bahwa akan terjadi suatu malapetaka yang tak mengenakkan.
Akhir Kata
Sekian penjelasan kami tentang alasan dibalik burung kedasih yang sering dianggap sebagai burung yang jahat atau burung kematian.
Setelah membaca pemaparan di atas, apakah Anda mempercayai citra buruk dari burung pemakan serangga ini?