Dua bulan lagi, atau tepatnya 18 April 2020, regulasi ponsel ilegal (black market/BM) akan segera berlaku. Bahkan, dua operator seluler, XL Axiata dan Telkomsel, juga sudah melakukan uji coba sistem pemblokiran, White List dan Black List, dengan menggunakan prototipe alat.
Sistem White List akan secara real-time tidak memberi sinyal kepada ponsel ilegal saat pertama kali diaktifkan. Berbeda dengan Black List, yang akan menunggu beberapa waktu sebelum ponsel tidak bisa lagi menerima sinyal dari operator seluler.
Telkomsel sendiri lebih memilih White List, karena pembeli bisa langsung menukar ponselnya jika tidak mendapat sinyal. Lalu, bagaimana seandainya konsumen membeli ponsel di jaringan online?
“Ketika ponsel dari e-commerce datang terus enggak bisa dapat sinyal, maka pembeli jangan konfirmasi pembayaran. Karena kan e-commerce sekarang menggunakan sistem rekening bersama,” ujar General Manager External Corporate Communication Telkomsel, Aldin Hasyim, di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020.
Kembali ke pemerintah
Ia menyarankan masyarakat untuk tidak membeli ponsel melalui jaringan media sosial seperti Instagram karena rentan penipuan dengan iming-iming harga murah. Terlebih di sana mereka melakukan transaksi langsung dengan pembeli, tidak ada penengah seperti saat membeli di e-commerce.
Aldin juga belum bisa menerangkan secara detail karena masih harus menunggu pengumuman resmi dari pemerintah. Ia juga masih belum tahu apakah regulasi ini benar bisa berjalan pada 18 April mendatang.
“Itu sih kita kembalikan ke pemerintah kapan mereka mau eksekusi. Kan, pastinya ada persiapan alat dan lain sebagainya. Dari sisi teknis, saya enggak tahu bisa ngejar enggak sampai tanggal 18 April,” tutur dia.
Aldin berharap pedagang atau penjual ponsel tidak menjual lagi ponsel ilegal. “Kan tahu sendiri barang ilegal masuk (ke Indonesia) sudah berapa juta. Lalu, kerugian negara sampai berapa. Kita preventif ke depan, dan bukan setelah menikmati tiba-tiba di-blacklist di belakang,” jelasnya.
Rise of Nowlin
“Dunia games sangat antusias dalam menghadirkan game ketiga, yang siap memberikan tantangan baru bagi para penggemar mobile gaming di Indonesia,” ujar Head of Digital Lifestyle Telkomsel, Crispin P. Tristram.
Ia mengatakan tiga bulan terkahir ini Rise of Nowlin telah sukses di Singapura, Malaysia dan Filipina. Mereka juga akan ekspansi ke Myanmar Kamboja dan Vietnam.
“Gaya permainannya menyenangkan namun tetap menegangkan dengan berbagai macam fitur di dalamnya diharapkan sesuai dengan minat para gamer di Indonesia,” jelas Crispin.
Jalan cerita permainan ini diklaim menakjubkan dan menantang untuk para gamer. Tersedia pula berbagai macam mode permainan, seperti Story, Quest, Boss Hunt, PvP Arena dan Guild Battle.
Kemudian, para gamer juga bisa terus menguatkan karakter yang dimilikinya di setiap level karena tersedianya aktivitas harian. Pengembang atau developer juga memanjakan mata para pemain dengan memaksimalkan grafis.
Sebelumnya, Dunia Games telah merilis dua game, ShellFire dan Lord of Estera. Keduanya tersedia gratis di Play Store dan App Store dan sudah diunduh 5,8 juta kali.