Sebuah desa di Sumedang, Jawa Barat memiliki area misterius yang tertutup batu besar. Batuan itu bentuknya tak biasa dan mempunyai nilai sejarah. Batu misterius ditemukan di Desa Nagrak, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penemuan batu aneh dan tak biasa yang berjumlah mencapai ratusan hingga ribuan itu terletak berdempetan bahkan hingga tumpang tindih. Terlihat batu-batu tersebut berukuran besar, sebagian bahkan sudah berbentuk balok persegi panjang, dan persegi lima dengan panjang yang berbeda. Batuan tersebut sekilas nampak mirip akses jalan dengan tersusun rapih memanjang.
Sekretaris Desa Nagrak, Hendra Juanda, mengatakan bebatuan tersebut sudah lama ada, namun masyarakat cuek karena tidak mengetahui bahwa batu tersebut memiliki nilai sejarah. Lagipula, kawasan tersebut jarang dilintasi warga karena rutenya berbahaya.
“Sebetulnya penduduk sudah mengetahui keberadaan batu di pasir landak itu, karena lokasinya berbatasan dengan persawahan milik penduduk, mungkin mereka belum mengetahui bahwa batu-batu itu memiliki nilai estetika dan memiliki sejarah. Dalam artian tidak begitu perduli, maklum karena mereka pada umumnya petani dan buruh,” kata Hendra kepada detikcom, Jumat (14/2/2020). “Sebagian besar penduduk enggan memasuki arena itu, karena dianggap angker dan banyak terdapat ular berbisa,” tutur Hendra
Hendra bilang sering melewati kawasan itu, namun tidak tahu betul batu itu seperti apa karena sepintas hanya berupa batu biasa. “Saya sendiri sering melewati ke daerah itu dan tahu bahwa di situ ada batu-batu, tapi saya belum berpikir bahwa masih banyak batubatu lainnya yg serupa karena lokasinya dipenuhi tumbuhan liar,” katanya.
Sampai saat ini dia menunggu hasil ilmiah dari para ahli geologi dan arkeologi, untuk lebih jelas lagi mengenai asal muasal batu ini terbentuk. “Beberapa terakhir sudah berdatangan, termasuk Kepala Disparbudpora juga datang langsung ke lokasi. Dari bale bandung dan ITB juga dikabarkan mau datang,” ujar Hendra.
Hendri menyatakan area bebatuan tersebut masih dalam proses pembersihan dan pembenahan secara sederhana. Karena sudah banyak pengunjung yang berdatangan untuk melihat batu-batu misterius itu karena penasaran. “Lokasinya kebetulan ada yang di Tanah Kas Desa (Tanah Carik Anggota Linmas). Belum dibuka secara resmi karena masih menunggu hasil penelitian, namun karena sudah banyak pengunjung yg berdatangan ya apa boleh buat kami mempersilahknnya,” Hendra menjelaskan.
Hendri menjelaskan jarak lokasi dari pemukiman penduduk sekitar 700 meter sampai 1 kilo meter. Hanya saja jalur menuju lokasi masih terkendala, karena kondisi jalan masih belum memungkinkan bagi masyarakat umum khususnya warga luar desa Nagrak. “Akses jalan cukup extrim, bagi yang mau membawa kendaraan roda dua hanya bagi yang sudah ahli saja, akses jalan sudah dibuat secara swadaya tapi licin bila turun hujan dan untuk roda empat hanya bisa masuk sampai batas luar pemukiman menuju persawahan blok bera,” kata Hendra.